Ada banyak cara yang bisa dijadikan oleh para calon penulis sukses untuk menjadi calon penulis sukses selamanya. Salah satunya adalah dengan mengatakan,”Saya bukan penulis yang berpengalaman dan terkenal”. Dan jurus ini ternyata menjadi senjata yang sangat ampuh untuk menghambat seseorang menjadi penulis sukses. Dalam benak mereka selalu muncul pandangan bahwa akan selalu kalah ketika berhadapan dengan penulis-penulis lain yang lebih berpengalaman dan terkenal. Sehingga pelan namun pasti mereka berjingkat-jingkat menjauhi track kepenulisan yang sebenarnya sudah di lalui dengan tepat. Saudaraku, Saya yakin engkau tidak seperti itu. Pelari tercepat dan terkenal di dunia dahulunya juga seperti kita, seorang bayi yang tidak membawa apa-apa ketika lahir ke dunia. Semua orang ketika dilahirkan di dunia dibekali Allah dengan kemampuan dan indera yang sama, kecuali sedikit orang. Sehingga peluang untuk sukses atau tidak sebenarnya sama besar. Namun mengapa mereka bisa menjadi pelari terkenal dan hebat sedangkan kita untuk berjalan beberapa ratus meter saja sudah megap-megap. Mengapa mereka menjadi penulis sukses sedangkan kita untuk menguntai satu kalimat saja sulitnya bukan kepayang. Itu karena mereka selalu fokus dan berlatih secara intensif. Untuk menjadi penulis terkenal dan berpengalaman tidak hanya dibutuhkan sepuluh atau dua puluh karya tulis saja, namun ratusan bahkan mungkin ribuan. Dan itulah nanti yang akan menjadi sarana bagi kita untuk menjadi penulis sukses (amin). Seorang penulis terkenal dan berpengalaman tidak mudah terontokkan oleh kuatnya kritik yang mendera namun mereka menjadikan kritik itu sebagai bahan pembelajaran yang sangat berharga. Wahai para calon penulis sukses. Lihatlah pepohonan yang kuat dan besar itu. Apakah mereka tiba-tiba tumbuh menjadi sebuah pohon yang kokok seperti dalam dunia dongeng? Tidak. Mereka menjalin rajutan kehidupannya dari kecil, dari biji, bahkan dari serbuk sari. Seti harinya diterpa angin yang kencang, hujan deras, dan juga panas yang menyengat. Akan tetapi apakah pohon itu lantas memutuskan untuk mengakhiri langkahnya untuk menjadi pohon yang kokoh? Sebagai manusia yang diberikan kemampuan akal yang baik mari kita belajar dari pohon. Pohon menjadikan hujan yang lebat sebagai sarana untuk hidup. Pohon menjadikan panas yang menyengat sebagai media untuk pembakaran di daunnya agar tetap hijau, dan dia menggunakan kekuatan angin untuk mendidik dirinya agar menjadi pohon yang kuat. Jika engkau sudah melakukan seperti yang dilakukan pohon itu maka tinggal menunggu waktu saja untuk penulis terkenal dan berpengalaman itu. Akan tetapi apakah cita-citamu cukup sampai di situ saja? Bukankah engkau ingin menjadi sukses? Saudaraku. Pohon tidak hanya bertujuan hanya ingin hidup saja. Lebih dari itu, mereka ingin sekali bermanfaat bagi makhluk lain. Pohon menyimpan air yang berlebihan di musim hujan dengan akarnya untuk dibagikan kepada makhluk lain ketika musim kemarau. Dia menjadikan angin sebagai media pembuahan agar bisa dimakan manusia, dan dirinya pun menyerap panas untuk dilepaskan kembali dalam bentuk oksigen yang dibutuhkan banyak makhluk hidup. ENGKAU?

0 Comments:

Post a Comment



Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds.