Tinggal hitungan hari, MARU akan segera menyerbu bumi FSSR tercinta. Sudahkah para tazkia soldier menyusun karya? sedikit tips yang Insya Allah bermanfaat...tentang:

CARA BUAT MAJALAH ATAU BULETIN

Hal yang penting untuk dipersiapkan sekarang adalah menyusun kepengurusan beserta tanggung jawabnya alias tugas-tugasnya (penting nich: berdasarkan pengalaman penulis, ini adalah pondasi awal yang harus dibentuk dengan sebaik mungkin), trus setelah itu membuat proposal.

Tugas-Tugas Pasukan
Sebelum berangkat ke medan tempur bikin majalah, kamu perlu menyiapkan pasukan. Pasukan majalah kudu dirancang sedemikian rupa sehingga formasinya bagus agar misi bikin majalah berhasil dengan baik.
Nah, ini dia formasi pasukan masel (majalah) beserta tugas-tugasnya, semoga ini bisa membantu. Ini nih perinciannya:

Pemimpin Umum

Pembina
Biasanya guru bahasa Indonesia atau orang yang mengerti jurnalistik .

Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik majalah yang dipimpinnya. Ia yang harus mengkoordinasi seluruh anggota tim majalah sekolah serta mengatur agar setiap kegiatan masing-masing anggota timnya berjalan selaras saling melengkapi. Ia juga yang kudu berkonsolidkasi dengan Pembina tentang kebutuhan atau kesulitan dalam penerbitan majalah.

Redaksi
Yang dipimpin pemimpin redaksi tentu adalah tim redaksi. Namanya tim, tentu anggotanya enggak cuma satu orang. Betapa berat beban bikin majalah jika yang menggarap cuma 1 orang redaksi. Bagusnya, 1 anggota tim redaksi majalah cuma bertanggung jawab terhadap 1 atau 2 rubrik. Lebih dari itu bisa mengganggu kewajiban yang lain.

Intinya, redaksi bertanggung jawab terhadap penyediaan naskah. Naskah harus ia sediakan entah dengan menulisnya sendiri atau menyeleksi dari kiriman mahasiswa lain. Jika menyeleksi dari kiriman siswa, ia juga diharuskan menyuntingnya agar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan redaksi.

Melihat kerja redaksi di atas, seorang anggota redaksi hendaklah tahu -minimal punya rasa ingin tahu- bagaimana mengkomunikasikan ide dalam bahasa tulis yang mudah dimengerti. Ia juga harus punya rasa ingin tahu tentang bagaimana menggunakan bahasa yang baik dan benar, termasuk masalah tata tulis.

Sebenarnya, termasuk dalam redaksi ini ada reporter dan desainer grafis. Agar lebih jelas, deskripsi tugas 2 kru terakhir ini dijabarkan tersendiri.

Mengenal lebih jauh Anggota dewan redaksi

Sebenarnya, termasuk di dalam redaksi itu ada reporter dan desainer grafisnya. Agar lebih jelas, deskripsi tugas-tugas kru terakhir ini dijabarkan sebagai berikut:

  • Tim Reporter
    Ada yang berpendapat reporter merupakan bawahan redaksi. Dalam jurnalis umum atau surat kabar bisa saja begitu. Tapi dalam jurnalisme tingkat mahasiswa agak repot ‘membawahkan’ reporter. Lebih enaknya reporter itu ya bagian dari redaksi gitu.

Lalu ngapain reporter ‘dibedakan’ dengan redaksi?
Kerja reporter lebih terfokus pada liputan berita, ia bertanggung jawab mencari, melaporkan atau meliput peristiwa atau pendapat penting sesuai dengan visi misi lembaga penerbitan. Reporter lebih banyak bekerja di lapangan. Walaupun demikian, ia hendaknya menyerahkan hasil liputan dalam bentuk artikel liputan yang sudah bagus alias siap tampil di majalah. Rubrik-rubrik di mana para reporter bertanggung jawab adalah liputan kegiatan mahasiswa, wawancara, liputan kegiatan luar sekolah, dan semacamnya.

Apakah tim reporter harus dibuat secara khusus?
Bisa ya bisa tidak. Dalam praktiknya, ada rubrik yang kurang membutuhkan peliputan. Misal, rubrik iptek, agama, opini, kiat, dan sebagainya. Seorang redaktur bisa membuatnya tanpa angkat kaki dari kampus. Ia bisa memperoleh sumber penulisan rubrik semacam di atas dari buku atau browsing di internet. Ada juga rubrik yang butuh banget sama peliputan, misal laporan kegiatan sekolah atau wawancara tokoh tertentu. Ada juga rubrik yang kudu digarap bersama, antara reporter dan redaksi non-liputan, misal bahasan utama atau tema utama.

Dengan ilustrasi kerja yang demikian, baiknya, tim reporter dibuat secara khusus agar kerja mereka lebih fokus. Deskripsi tugas mereka adalah meliput suatu berita dan mengemasnya sampai siap tampil di majalah. Untuk kerja reporter, hendaknya dipilih kru redaksi yang berani, bersemangat, optimis, tahu sopan santun, dan mampu membangun komunikasi dengan orang lain (baca: asing/belum dikenal) dengan baik.

  • Tim Desain
    Sebenarnya teman-teman yang berada dalam tim ini masih termasuk lingkup redaksi. Dalam jurnalis umum, mereka biasa disebut sebagai redaktur artistik. Tugas mereka adalah menata letak tulisan-tulisan dari redaktur agar tampil apik dibaca. Mereka pula yang bertugas untuk memberi ilustrasi pada setiap rubrik. Desain per rubrik juga menjadi tanggung jawab mereka. Yang dimaksudkan dengan desain di sini adalah apakah pada rubrik itu memakai gambar latar belakang atau tidak, diberi header/footer atau tidak, dan sebagainya. Termasuk tugas tim ini adalah bikin cover majalah.

Sebaiknya, tim desain ini pula yang mengurus segala hal berkaitan dengan majalah sampai sebelum naik cetak alias naskah siap cetak. Soalnya, kadang-kadang komputer yang kita gunakan tidak sesuai dengan standar komputer percetakan, akibatnya bisa saja warna jadi berubah (terlalu tua, terlalu muda), font hilang, gambar geser, dan lain sebagainya.

Para kru tim desain ini hendaknya orang yang memang bakat dalam bidang desain grafis. Di antara mereka sebaiknya ada yang pinter menggambar manual, teman kita yang seperti ini cocok dipasang sebagai illustrator. Selain illustrator, sebaiknya ada juga yang bisa mengoperasikan perangkat lunak desain seperti Adobe Indesign, Photoshop, Freehand, CorelDraw,dll. Sebaiknya tidak sekadar bisa saja, ia tetap harus punya sense of art. Perangkat-perangkat lunak seperti itu hanyalah alat. Yang penting tetap saja the man behind the gun-nya.

Jadi tim desain yang belum bisa menggunakan perangkat lunak seperti itu, diharuskan mempelajari buku-buku yang memberi petunjuk pengoperasian perangkat lunak tersebut. Buku semacam ini mudah di dapat di toko-toko buku. Dan jalan terakhirnya kamu minta desainkan sama orang lain/percetakan, jika kamu tidak mau repot-repot.

  • Kru Opsional
    Selain kru utama di atas, sebuah majalah sekolah boleh saja punya kru tambahan atau opsional -boleh punya, boleh juga tidak. Contoh kru opsional yang mungkin saja diperlukan adalah bagian iklan.

IKLAN

Iklan ini berguna bagi pemasukan majalah kamu. Caranya kamu buat proposal dan tambahkan perjanjian-perjanjian harga kesepakatan, surat kesepakatan. Untuk mencari iklan, pasang dulu iklan pancingan, gratis dulu bila perlu. Kamu juga harus memperhitungkan iklan-iklan apa saja yang layak di iklankan, jangan sampe iklannya rokok misalnya. Selamat bikin majalah dan buletin!


Sumber: (pengalaman penulis, www.huzaifah.org,
www.irvansyaiban.wordpress.com)



Create your own at MyNiceSpace.com

www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws
Glittery texts by bigoo.ws
for the new leader of TAZKIA

www.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.wswww.bigoo.ws
Glittery texts by bigoo.ws
ENGLISH DIPLOMA STUDENT'07 / IVC




Postingan Lama

Blogger Template by Blogcrowds.